Pelatihan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) dan Automated External Defibrillator (AED)
Jumat, 17 Mei 2013
pijatan pada daerah dada |
CPR (cardiopulmonary resuscitation) yang dalam bahasa
Indonesianya berarti Resusitasi Jantung Paru atau disebut juga dengan
napas buatan adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang
mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. CPR bertujuan untuk
membuka kembali jalan nafas.
A-B-C
Airway control
Penguasaan jalan nafas dengan membersihkan atau membuka jalan nafas.
Breathing support
Bantuan pernafasan dengan memberikan nafas buatan.
Circulation support
Bantuan sirkulasi dapat dilakukan dengan pijatan jantung luar.
pemberian nafas buatan |
Automated External Defibrillator (AED) atau Defibrilator
external otomatis adalah
sebuah alat elektronik portabel yang secara otomatis dapat melakukan
diagnosis aritmia jantung dan takikardi ventrikel pada pasien. Penerapan
terapi listrik yang memungkinkan jantung untuk membangun kembali sebuah
irama yang efektif. AED pertama awalnya dirancang dan diciptakan oleh
ahli Biomedis Amerika : Joshua L Koelker dan seorang profesional
kegawatdaruratan Italia : Jordan M Blondino, yang memungkinkan melakukan
defibrilasi ditempat umum. AED dirancang mudah digunakan untuk orang
awam, dan penggunaannya diajarkan pada Pertolongan Pertama, Responder
dan BHD
Automated External Defibrillator (AED) |
AED digunakan jika korban mengalami henti jantung :
- Tidak berespon
- Tidak bernafas
- Nadi tidak teraba atau tanda - tanda sirkulasi lain
pemberian nafas buatan pada manekin dengan aed |
Pelatihan ini diadakan di sekretariat KSR UKI tercinta, dengan bantuan dari kakak senior kami dr. Rehatta Linda, MKK dan kakak-kakak dari Safety Code. Sekian dan terimakasih ;)
-Siamo tutti fratelli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar